Angklung Jalanan yang meraup 500rb Perhari
MerahPutih Peristiwa -
Pengamen angklung jalanan di sudut-sudut jalan raya Kota Yogyakarta
mampu mendapat penghasilan tinggi. Setiap harinya, mereka mampu
mengumpulkan rupiah sebanyak Rp500.000.
“Biasanya
lima ratus ribu tiap hari, dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore,” kata
Tri, pemimpin Angklung Alazka, kelompok pengamen jalanan di Jalan
Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Senin (4/4).
Jumlah
semakin besar di saat hari-hari libur nasional. Pasalnya, di hari itu
mereka mampu meraup rupiah lebih banyak dari tingginya kunjungan
wisatawan ke Yogyakarta.
Belum
lagi saat mereka menerima panggilan. Selain mengamen di jalanan, mereka
juga menerima panggilan untuk mengisi hiburan di momen pesta
pernikahan. Namun, Tri enggan membeberkan tarif panggilan untuk
pernikahan tersebut.
Kelompok
pengamen angklung biasanya terdiri atas 4 hingga 8 orang. Masing-masing
memainkan alat musik tradisional, dan seorang diantaranya menjadi
pengumpul rupiah kepada pengendaraan sepeda motor maupun mobil di saat
lampu merah menyala.
Jumlah
pendapatan yang diterima per orang akan semakin besar bila kelompok
hanya terdiri dari 4 orang. Sementara bila kelompok terdiri 8 orang,
pendapatan per orangnya pun semakin kecil.
Bagi
Tri, baik besar maupun kecil pendapatan per harinya, semua anggota
kelompok merasa puas dengan menjadi pengamen angklung di jalanan. Mereka
menjadikan cara meraup rupiah seperti ini sebagai sumber penghasilan
utama.
0 Komentar